Langsung ke konten utama

Analisis Puisi Sederhana



Senjata

Keringat mengucur darah memancur
Dari dada pahlawan yang gugur
Panji perjuangan pantang mundur
Merebut tampuk hari
Serta menggenggamnya dalam kepalan
Dalam arus waktu yang menghapus kesabaran

Senjata kita adalah keringat
Senjata kita adalah darah
Keringat dan darah dari jiwa luhur

Karya : Abdul Wahid Situmeang


Menganalisis Puisi :

○ Unsur Batin Puisi

1. Tema :  Perjuangan para Pahlawan

2. Feeling : Semangat

3. Nada / Suasana : Mendebarkan

4. Amanat : Kita sebagai generasi muda harus memiliki rasa nasionalisme mengingat para pendahulu kita membela tanah air

○ Unsur Fisik Puisi

1. Diksi ( pilihan kata ) :

1 . Darah memancur : Darah yang keluar dari tubuh
2 . Gugur : Meninggal di medan perang
3 . Panji perjuangan : Semboyan
4 . Merebut tampuk hari : Hari - hari bersejarah
5 . Kepalan : Tangan yang dikepal

2. Majas / Bahasa figuratif :

Termasuk majas simbolik

1. Senjata kita adalah keringat : maksudnya dengan usaha kita melawan para penjajah hingga lelah
2. Senjata kita adalah darah : maksudnya dalam tubuh terdiri dari darah yang merupakan simbol keberanian para pahlawan

3. Rima / Ritma :

Termasuk jenis Rima akhir

Keringat mengucur darah memancur
Dari dada pahlawan yang gugur
Panji perjuangan pantang mundur

4. Imajinasi :

Dalam puisi tersebut kita dapat mengingat para pahlawan dahulu yang berjuang melawan penjajah dengan alat seadanya

5.Tipografi :

Termasuk tipografi secara teratur karena memiliki jumlah suku kata yang sama ( 8 -12 suku kata ). Jumlah kata yang tidak berbeda jauh dan persamaan bunyi yang serupa. Hal tersebut dimasukkan agar irama dan rimanya menjadi teratur dan semakin indah untuk diperdengarkan dan dinikmati oleh pembaca.

Komentar

Posting Komentar